Link Dwonload Film 5 CM, silahkan di Comot
click Here buat dwonload
Jalan Satapak
Rabu, 17 Desember 2014
Kamis, 31 Oktober 2013
DOWNLOAD E-BOOK 5 CM
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.
bagaimana kisah selanjutnya, download langsung bukunya
1.bagian satu
2.bagian dua
download dulu software nya disini
Macam-macam Simpul / Tali Temali
Macam macam simpul (tali temali)
1.8 knot / simpul 8
2.water knot / simpul Pita
3.girth hitch knot / simpul Jangkar
4.double fisherman knot / Dobel Nelayan
5.Perusik Knot / Simpul Perusik
6.Bowline Knot / Simpul Kambing
7.Bunny Ears Knot / double 8
8.clove hitch / simpul pangkal
9.buterfly knot / Simpul kupu-kupu
macam macam simpul dalam pramuka, macam macam simpul tali temali, macam macam simpul tali sepatu, macam macam simpul dan fungsinya, macam macam simpul tali pancing, macam macam simpul dasi, artikel macam macam simpul, kumpulan macam macam simpul, teknik tali temali, artikel tali temali, tali temali pdf, tali temali pecinta alam, tali temali pramuka, materi tali temali, makalah tali temali, tali temali kapal
kode radio komunikasi nasional
Kode Alfabet radio komunikasi Nasional
A : AmbonB : Bandung
C : Cepu
D : Demak
E : Ende
F : Flores
G : Garut
H : Halong
I : Irian
J : Jepara
K : Kendal
L : Lombok
M : Medan
N : Namlea
O : Opak
P : Pati
Q : Quibek
R : Rembang
S : Solo
T : Timor
U : Ungaran
V : Viktor
W : Wilis
X : Ekstra
Y : Yongki
Z : Zainal
toko radio komunikasi, jual radio komunikasi bekas, jual radio komunikasi, pengertian radio komunikasi, radio komunikasi kenwood, radio komunikasi kaskus, radio komunikasi bekas, radio komunikasi dua arah
kode radio komunikasi internasional
kode alfabet radio komunikasi internasional
A: AlphaB: Bravo
C: Charlie
D: Delta
E: Echo
F: Foxtrot
G: Golf
H: Hotel
I: India
J: Juliet
K: Kilo
L: Lima
M: Mike
N: November
O: Oscar
P: Papa
Q: Quebec
R: Romeo
S: Sierra
T: Tango
U: Uniform
V: Victor
W: Whiskey
X: X-ray
Y: Yankee
Z: Zulu
toko radio komunikasi, jual radio komunikasi bekas, jual radio komunikasi, pengertian radio komunikasi, radio komunikasi kenwood, radio komunikasi kaskus,radio komunikasi bekas,radio komunikasi dua arah
Daftar Perlengkapan Mendaki Gunung
1. Sepatu dan kaus kaki.
2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
5. Ponco atau raincoat.
6. Matras.
7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8. Topi rimba.
9. Tempat minum atau veples.
10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
12. Pisau saku.
13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
14. Nesting dan sendok dan cangkir.
15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16. Survival Kit).
17. Peta dan kompas.
18. Altimeter (kalau punya).
19. Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
20. Parang tebas dan batu asah.
21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22. Sandal jepit.
23. Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
24. Kaus tangan.
25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
26. Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.
B. Pakaian
1. Pakaian dalam.
2. Celana pendek.
3. Celana panjang.
4. Kaos/t-shirt.
5. Sweater atau parka.
6. Jaket (tahan air).
7. Sarung.
8. Kerpus atau balaclava.
9. Scarf atau slayer.
10. Hem lengan panjang.
11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
12. Kaus tangan.
13. Jas hujan (raincoat atau ponco).
C. First Aid Kit
1. Betadine.
2. Kapas.
3. Kain kassa.
4. Perban.
5. Rivanol.
6. Alkohol 70%.
7. Obat alergi: CTM.
8. Obat maag.
9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10. Parasetamol.
11. Antalgin.
12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13. Obat keracunan: Norit.
14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
D. Survival Kit
1. Kaca cermin.
2. Peniti.
3. Jarum jahit.
4. Benang nilon.
5. Mata pancing dan senar pancing.
6. Silet atau cutter.
7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
E. Lain-Lain
1. KTP atau Kartu Pelajar
2. Uang
3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5. Radio kecil dan batere cadangan.
6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP).
7. Harmonika.
8. Buku puisi Chairil Anwar.
9. Buku puisi Khalil Gibran.
Selasa, 29 Oktober 2013
Kenapa Harus Naik Gunung ???
Kenapa Harus Naik Gunung ???
"Patriotisme tidak mungkin tumbuh
dari hipokrasi dan slogan, seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat
kalau ia mengenal akan objek-objeknya, mencintai tanah air Indonesia dengan
mengenal Indonesia bersama rakyatnya dengan dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat
dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat kerena itulah kami
naik gunung (Soe Hok Gie)"
Sebuah penggalan kalimat yang
menarik dari alm. Soe Hok Gie yang sudah cukup menjawab sebuah pertanyaan
“Kenapa Harus Naik Gunung ?”, tetapi disini saya akan mencoba lebih memperdalam
apa sebenarnya hakikat naik gunung itu sendiri. Kebanyakan orang menganggap
kegiatan naik gunung adalah kegiatan yang bodoh, gila, mencari kematian, bikin
susah, capek, dan banyak sebutan lain dari orang orang awam yang sebenarnya
belum mengerti akan tujuan naik gunung.
Pernahkan kita berfikir bahwa
menuju puncak gunung memerlukan proses yang panjang, susah, dan melelahkan
namun dibalik semuanya itu tersimpan banyak hikmah yang dapat diambil untuk
lebih mengenal akan hakikat kehidupan. Pada awalanya mencapai puncak gunung merupakan kepuasan pribadi yang tak
bisa dijelaskan dengan kata-kata, sama halnya dengan kenikmatan penulis ketika
berhasil membius para pembacanya, atau kenikmatan seorang seniman ketika berhasil
menyelesaikan karyanya dan kemudian diapresiasi oleh pengamat.
Jadi, sebenarnya para pendaki gunung itu seperti
seorang pemimpi yang haus untuk menggapai mimpinya, sehingga saat
mimpi-mimpinya terwujud ada rasa bahagia dan kepuasan yang begitu besar dan
seolah tak dapat diungkapkan atau ditukar dengan apapun. Gunung yang
tinggi menjulang mengajarkan kita selayaknya pikiran kita harus tetap mengarah
ke atas, ke puncak mimpi mimpi kita dan bagaimana cara kita untuk menggapainya
tetapi jangan sampai lupakan untuk kembali menengok ke bawah, jalan yang telah
kita lalui, semua cerita kenangan dahulu yang mampu memberi kita pelajaran
bagaimana kita dapat melalui jalan yang kita arungi saat ini. Dapat juga dikatakan bahwa seorang pendaki sebenarnya
hampir sama dengan para pejelajah atau para penemu seperti Colombus, Amerigo
Vespuci atau Vasco da Gama yang berani menjelajah hanya sekedar untuk menjawab
rasa ingin tahunya.
Hendry
Dunnant pernah berkata “tidak akan hilang pemimpin suatu bangsa jika pemudanya
masih ada yang suka masuk hutan, berpetualang di alam bebas dan mendaki
gunung.”
Gunung adalah tempat belajar yang baik untuk kita, mengasah
pribadi dan menemukan hakekat diri”. Orang-orang yang memiliki tujuan seperti
inilah orang yang mampu berguru pada alam. Mereka mendaki gunung untuk
menyendiri dan merenung guna mendapatkan kedamaian dan pencerahan dari Tuhan
dengan mengakrabi alam. Karena dengan begitu mereka akan tahu bahwa dirinya
tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan alam apalagi Tuhan. Gunung juga dapat
member gambaran kepribadian orang, Melalui kegiatan mendaki gunung, kita akan
mampu mengenali pribadi teman yang sebenarnya. Sebab, ketika kita mendaki
gunung, beberapa karakter pribadi orang yang sebenarnya akan nampak karena
situasi yang sedang dihadapi. Misalnya: Kelelahan, kedinginan, kehabisan bekal
makanan atau air, terjebak badai, tersesat, mengalami musibah kecelakaan, ada
teman yang sakit, atau bahkan karena gagal sampai ke puncak. Ada yang
jujur/tidak jujur, ada yang setia kawan/ tidak setia kawan, ada yang
egois/tidak egois, ada yang teliti/ceroboh, ada yang sombong/rendah diri, dll.
Karena itu dengan kegiatan mendaki gunung, kita akan bisa lebih mengenal
karakter pribadi seseorang yang sebenarnya.
Dengan mendaki gunung, paling tidak kita akan mampu
mengetahui bahwa kita hanyalah seperti seekor semut yang merayap lamban di
tengah luasnya hutan. Kita hanya mahluk biasa yang tak berdaya jika berada di
alam bebas, tidur di tanah, minum air mentah, berlindung dari dinginnya udara,
tak berdaya di tengah kabut atau tak berkutik jika tersesat dan kehabisan
bekal. Itulah kita, manusia yang sebenarnya, tak berdaya di tengah alam,
apalagi untuk melawannya. Lalu apalagi yang kita sombongkan, melawan alam saja
tidak berdaya apalagi melawan kekuasaan sang pencipta alam. Dan ketika kita
semakin sering melakukan pendakian dengan niat dan tujuan demikian, maka bahkan
tanpa kita sadari sekalipun, perlahan lahan, keheningan dan kesunyian
pegunungan mengantarkan kita kian dekat dengan kerinduan kepada Sang Khalik,
Allah SWT, Tuhan Sang Pemilik Jagad Semesta.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)