Pages

Senin, 28 Oktober 2013

Bromo - Istana Para Dewa Yang Jatuh Di Pulau Jawa

Jangan pernah katakan anda pernah ke Jawa Timur jika anda belum pernah mengunjungi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebuah kawasan unik yang di dalamnya terdapat keindahan alam berupa deretan gunung gunung berapi maupun yang sudah mati mulai dari Gunung Bromo, Gunung batok, dan Gunung Semeru yang merupakan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa serta kearifan lokal budaya Suku Tengger yang masih terjaga hingga saat ini.

Gunung Bromo merupakan rangkaian pegunungan yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang terletak perbatasan antara 3 kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo. Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2392 mdpl merupakan wisata andalan Jawa Timur bahkan Andalan Wisata Indonesia di kancah internasional.

Sekilas sejarah mengenai Gunung Bromo, nama gunung ini berasal dari kata Brahma (salah satu dewa dalam agama Hindu), Sedangkan Gunung Semeru dengan puncaknya bernama Mahameru merupakan salah satu kiblat pemujaan agama hindu, singkat sejarah dalam agama Hindu gunung meru adalah gunung sebagai pusat bumi yang terletak di India, tetapi oleh Dewa Dewa dipindahkan ke Pulau Jawa, dalam proses pemindahan itu material Gunung Meru banyak yang tercecer. Ceceran itu saat ini berubah menjadi deretan pegunungan yang tersebar dari Sumatera hingga ke Jawa, dan Gunung Semeru ini menjadi pusatnya, tak salah jika mayoritas Suku Tengger yang mendiami kawasan ini beragama Hindu dan masih melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan. Menurut legenda, asal-usul Suku Tengger tersebut dari Kerajaan Majapahit yang mengasingkan diri. Uniknya, melihat penduduk di sekitar (Suku Tengger) tampak tidak ada rasa ketakutan walaupun mengetahui Gunung Bromo itu berbahaya
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini dapat kita jangkau dari beberapa daerah. Yang pertama adalah melewati daerah Pasuruan jalur Wonokitri, yang kedua adalah melalui Kota Probolinggo dengan dilanjut ke jalur Cemoro Lawang, dan yang ketiga adalah dari kota Malang melewati daerah Tumpang hingga kita sampai jalur ngadas arah menuju jalur pendakian Gunung Semeru.


Daerah Cemoro Lawang
Salah satu hal yang paling dicari wisatawan jika kita mengunjungi Bromo adalah menyaksikan sunrise, ya matahari terbit disini adalah yang terindah di Pulau Jawa. Oke mari kita buktikan, untuk dapat menikmati sunrise kita disarankan untuk menginap terlebih dahulu di hotel atau penginapan yang banyak tersebar di kawasan ini. Kebetulan saya juga berkunjung melewati daerah Cemoro Lawang, di daerah ini fasilitas penunjang sedikit lebih lengkap dibandingkan jika kita melewati jalur lain. Kalaupun kita tidak ingin menginap kita dapat mencari alternative dengan mengendarai sepeda motor dari kota terdekat dengan estimasi waktu sampai sebelum matahari terbit. Tempat terbaik untuk melihat sunrise adalah di Penanjakan, sebuah bukit tinggi tempat kita dapat menikmati matahari terbit dengan latar belakang Gunung Bromo, kita dapat mencapainya dengan kendaraan Jeep, karena memang mobil pribadi tidak diperbolehkan masuk kedalam kawasan wisata ini, hal ini bermaksud untuk lebih meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Kita dapat memesan mobil jeep dari pihak hotel, tetapi saran saya langsung saja datang ke basecamp perkumpulan jeep di desa Cemoro Lawang karena kita akan mendapatkan harga yang lebih murah.


Mobil Jeep
Pagi hari setelah tidur nyenyak semalam, Jeep telah menunggu di depan hotel tempat menginap kami. Tepat pukul 04.00 kita berangkat mengejar sunrise, rencana awal kita akan berangkat di bukit penanjakan berhubung sedang dilakukan renovasi maka pengunjung dialihkan ke bukit alternative dengan pemandangan yang tidak kalah menarik tentunya. Iring iringan mobil jeep memecah keheningan pagi, jalur berkelak kelok membelah bukit. Sampai akhirnya jalan terputus dihadapan sebuah bukit yang cukup tinggi, dari titik ini kaki kita diwajibkan untuk melangkah. Tapi yang disayangkan adalah di bukit ini kita harus cukup jauh melangkah untuk menuju Gardu pandang, berbeda jika kita di penanjakan gardu pandang akan lebih mudah dijangkau. Sekitar 60 menit berjalan kita akan segera sampai di Gardu Pandang. Disini keadaan cukup ramai yang menanti datangnya sunrise.


Jalanan Menuju Puncak Bukit Alternatif
Ditengah dingin pagi di bukit ini sayup sayup sinar matahari kemerahan mulai merekah di ufuk timur, dan Subhanallah inilah sunrise terindah itu. Pemandangan yang sangat menakjubkan, Tepat dihadapan kita bromo yang indah tampak mengepulkan asap didampingi sebelahnya gunung batok dengan guratan yang yang sangat indah, tampak mengintip di belakan menjulang gagah gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru..  Suara jepretan kamera diselengi aksi dari para wisatawan dalam mengabadikan momen yang tidak bisa didapatkan dari tempat lainnya.


Sunrise 

View Gunung Bromo dan Gunung Semeru


View Dari Bukit Alternatif

Beranjak dari bukit pandang alternatif kita akan menuju ke Lautan Pasir, tak kurang dari 20 menit kita akan segera sampai di pelataran Gunung Bromo. Disini lautan pasir terhampar luas dan gagahnya gunung Bromo seakan menyambut kedatangan kita. Barisan Rapi mobil jeep tampak berjejer dibelakang dan berkata, selamat datang di negeri sejuta keindahan ini.


Barisan Mobil Jeep
Simpang siur warga tengger yang menjajakan makanan dan tumpangan kuda untuk mengantar sampai tangga kawah. Jika kita memilih berjalan kaki kita dapat mengunjungi Istana dewa ditengah lautan pasir yang bernama Pura Luhur Poten. Pura ini tempat yang disucikan oleh warga tengger yang mayoritas beragama Hindu. Jika datang pada bulan september atau november hari ke 14 dalam penanggalan jawa, kita menyaksikan festival Kasada tahunan dimana suku Tengger datang ke Bromo melemparkan sesajen yang terdiri dari sayuran, ayam, dan uang ke dalam kawah Gunung Bromo. Upacara Kasada merupakan upacara sesembahan untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur.
Berjalan kurang lebih 30 – 60 menit dari pelataran parkir mobil Jeep kita akan sampai di titik awal tangga untuk menuju kawah gunung bromo yang konon katanya berjumlah 250 anak tangga. Nafal tersengal sengal saat harus menapaki ratusan anak tangga ini, namun semua akan terbalas dengan semua suguhan keindahan yang kita dapatkan di puncak Gunung Bromo.


Perjalanan Menuju Puncak Bromo
Anak Tangga Menuju Puncak
Di kaldera Gunung Bromo kita akan melihat sisa letusan pada tahun 2010 yang meninggalkan lubang besar menganga di mulut kawah dengan asap terus mengepul. Disebelahnya Gunung Batok dengan guratan indahnya menyapa, dipuncak gunung ini pun kita dapat melihat kemegahan dari kaldera Gunung Tengger purba yang menyisakan sisa sisa kehancuranya. Dan disini kita pun seakan memahami betapa indahnya Negara ini, semakin menumbuhkan rasa cinta akan tanah air dan yang terakhir adalah semakin mendekatkan kita kepada Yang Maha Kuasa betapa kita kecil dihadapan kemegahan alamMu ini.



Kaldera Gunung Bromo

Kawah Aktif Gunung Bromo
View Dari Atas Puncak Bromo

Hangat sinar matahari pagi keluar perlahan dari peraduannya, hamparan lautan pasir luas, menyaksikan kemegahan Gunung Semeru yang menjulang menggapai langit, menikmati bukit bukit di sekitaran Gunung Bromo adalah pengalaman yang takan terlupakan.

Ada beberapa tujuan menarik lainnya yang wajib anda kunjungi jika berkunjung ke Bromo. Yang pertama adalah kawasan pasir berbisik. Di daerah ini pasir pasir seakan berbisik bisik kepada kita jika angin sedang meniupnya, sungguh tempat eksotis. Dulu ditempat ini dijadikan sebuah tempat pengambilan gambar film pasir berbisik, oleh karena itu hingga saat ini lebih dikenal dengan kawasan pasir berbisik.


Pasir Berbisik
Dan yang tak kalah menariknya adalah kawasan Bukit Teletubbies, bukit bukit disini persis dengan bukit yang terdapat pada film anak anak Teletubbies dahulu, pastinya anda sudah paham. Bukit bukit hijau dengan rumput rumput halus seakan membawa pikiran kita terbang. Sungguh tempat yang sangat indah, ibarat secuil surga yang jatuh ke bumi.

Bukit Teletubbies
Sungguh indah negeri kita ini kawan, tidak perlu kalian jauh jauh ke luar negeri. Alam Indonesia dan budayanya tidak akan pernah habis untuk kita jelajahi. Sudah selayaknya kita lebih mencintai Indonesia. Mari kita berwisata untuk mengenal lebih dalam tentang "Negeri Sejuta Keindahan" Indonesia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar